TK Primantari, Kembangkan Program Pembelajaran Berbasis Karakter
Editor: Satmoko Budi Santoso
Eclesia Ansile, guru di kelas B Disiplin menyebutkan, setelah mendapatkan pelatihan para guru pun mulai menerapkan metode tersebut, Awalnya memang kesulitan apalagi harus menghadapi anak-anak sehingga harus bisa mengendalikan emosi.
“Para orang tua awalnya bertanya setelah melihat metode pengajaran kami dan kami jelaskan. Metode pembelajaran pengembangan karakter ini sama dengan kurikulum K13, hanya caranya saja yang beda,” terangnya.
Ansile mengaku, digaji awalnya Rp200 ribu sebulan dan saat ini mendapatkan honor Rp600 ribu sebulan dari honor komite. Saat ini, sekolah masih kekurangan satu ruang kelas dengan jumlah murid 46 orang sehingga satu rombongan belajar di luar ruangan.
“Meski bergaji kecil kami tetap semangat mendidik anak-anak. Kami hanya kepala sekolah saja yang PNS sementara 4 guru lainnya berstatus honor komite. Memang ada juga bantuan dari dana desa termasuk sebuah ruang kelas,” tuturnya.
Anastia Anarista, salah seorang wali murid mengaku, menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Meski berbeda desa, sebab metode pembelajarannya bagus untuk pengembangan karakter anak.
“Para orang tua murid juga setia. Jumat ikut senam kreatif di sekolah sehingga bisa terjalin keakraban. Kami berharap sekolahnya semakin maju agar semakin banyak anak-anak yang dididik di sini,” tuturnya.
Anak-anak juga, kata Anastia, diajarkan tarian tradisonal dan menyanyikan lagu-lagu tradisional. Sejak dini anak-anak diperkenalkan dengan adat dan budaya sehingga sangat berdampak positif bagi perkembangan anak.