TK Primantari Buat Alat Peraga Sekolah dari Barang Bekas
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
“Saya sendiri yang melatih para guru dan orang tua membuat aneka alat peraga dan barang-barang kebutuhan sekolah, kantor dan rumah tangga. Anak-anak juga diajari membuat aneka alat peraga tetapi yang mudah dibuat saja,” tuturnya.
Semua gambar alat peraga selain dibuat sesuai ide dan kreasi sendiri terang Yani, juga berdasarkan gambar-gamar alat peraga yang diperoleh dari internet. Kalau membutuhkan dana, aneka kerajinan tangan tersebut dijual untuk kebutuhan sekolah.
“Dulu kami buat bunga dari kulit jagung untuk mendapatkan dana bagi biaya operasional sekolah dan aneka kegiatan. Kostum untuk tarian saja kami buat dari plastik bungkus kopi dan detergen,” ujarnya.
Hasil kerajinan tangan sekolah ini pun banyak dimintai oleh TK dan PUAD lainnya di kabupaten Sikka dan dibeli. Bahkan ada sebuah koperasi yang ingin memasarkannya, namun pihak sekolah belum serius mengembangkannya.
Maria Ati salah seorang wali murid di sekolah tersebut saat ditanyai Cendana News mengaku bangga dengan sekolah ini, dimana dengan keterbatasan dana mereka bisa melakukan berbagai kegiatan yang kreatif untuk membuat alat peraga.
“Para wali murid juga setiap hari sabtu ada kegiatan latihan membuat kerajinan tangan dan kegiatan parenting. Kami juga bisa memperoleh keahlian dan keterampilan untuk membuat aneka kerajinan tangan,” tuturnya.
Ati mengaku sudah bisa membuat beberapa kerajinan tangan namun belum fokus untuk menekuninya agar bisa dijual. Kalau ada waktu luang dirinya pun hanya membuatnya untuk keperluan rumah tangga saja.
“Keterampilan yang kami dapat sangat bermanfaat sehingga kami juga bisa membuat berbagai alat perlengkapan rumah tangga dari barang bekas dan limbah yang ada di sekitar kita dan mudah diperoleh,” pungkasnya.