Tiga dari Delapan Jenazah di Selat Malaka Berhasil Diidentifikasi

Ilustrasi jenazah - Dok. CDN

PEKANBARU — Kepolisian Resor Bengkalis berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) terkait temuan delapan mayat di perairan Selat Malaka, tepatnya di pesisir Pulau Bengkalis, Provinsi Riau.

“Kita tengah berkoordinasi dengan Polisi Kerajaan Malaysia untuk mengungkap kasus ini,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkalis AKP Andrie Setiawan dihubungi dari Pekanbaru, Senin (3/12/2018).

Andrie menjelaskan pihaknya belum dapat menyimpulkan temuan delapan mayat misterius tersebut, termasuk dugaan bahwa mereka merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang masuk ke negeri jiran Malaysia secara ilegal.

“Masih kita dalami. Saya belum bisa menyimpulkan jika dihubungkan ke sana,” ujarnya.

Selain itu, Andrie juga mengatakan pihaknya lebih memilih untuk menunggu hasil penanganan dari tim Disaster Victim Identification (DVI) yang kini berupaya mengidentifikasi para korban di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Kota Pekanbaru.

“Semua jenazah masih di Rumah Sakit Bhayangkara. Kita masih menunggu hasilnya,” jelasnya.

Dalam sepekan terakhir, total delapan mayat ditemukan petugas gabungan dan nelayan Kecamatan Bantan, tepatnya di perairan Selat Malaka, Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau. Wilayah itu berbatasan langsung dengan negeri jiran, Malaysia.

Sebelumnya tiga mayat pertama ditemukan petugas dan nelayan pada akhir November. Selanjutnya satu persatu mayat ditemukan terapung hingga Minggu (2/12).

Seluruh mayat yang ditemukan tersebut selanjutnya diserahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, di Kota Pekanbaru.

“Dari pemeriksaan, kami perkirakan mayat sudah lebih dari seminggu berada di air,” kata Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis Kedokteran Kepolisian RS Bhayangkara Polda Riau Kompol Supriyanto.

Lihat juga...