Produk Asal Negara Mayoritas Muslim Mudah Diterima di Pakistan
JAKARTA – Kedutaan Besar RI di Islamabad, Pakistan, menggencarkan beberapa langkah untuk diversifikasi produk ekspor Indonesia, selain kelapa sawit, ke Pakistan, yang beberapa produknya mulai dikenal dan disukai warga masyarakat di perkotaan dan pedesaan.
Keterangan tertulis KBRI Islamabad yang diterima di Jakarta, menyebutkan, pangsa pasar sawit Indonesia di Pakistan sejak 2016 telah mencapai 80 persen dari total impor Pakistan, selebihnya diimpor dari Malaysia, 20 persen.
Dengan semangat mengupayakan terus hubungan dagang RI-Pakistan yang saling menguntungkan, KBRI Islamabad melakukan pertemuan dan “Business Consultation Forum” dengan beberapa importir dan calon importir produk makanan olahan Indonesia di Lahore, kota terbesar kedua di Pakistan, dengan populasi 17 juta penduduk.
“Pertemuan ini sebagai bagian dari strategi kami memerhatikan konteks pasar di Pakistan, dengan melakukan penyesuaian antara pasokan dan permintaan, sekaligus memahami produk-produk yang dibutuhkan importir Pakistan terhadap produk Indonesia,” kata Duta Besar RI untuk Pakistan, Iwan Suyudhie Amri.
Dua perusahaan importir besar yang berkantor pusat di Lahore, Mattosons dan Shahid & Foods Company, menyambut baik langkah KBRI Islamabad dan mengapresiasi pertemuan bisnis tersebut.
“Konsumen Pakistan, baik di perkotaan besar maupun pedesaan, dalam beberapa tahun telah mengenal produk makanan Indonesia seperti biskuit, permen, dan cokelat, dan rata-rata mereka menyukainya dengan pangsa pasar sebesar 2 miliar dolar,” tutur Ali Tariq, CEO Mattosons, yang merupakan distributor tunggal PT. Mayora Indonesia di Pakistan, sekaligus GM Asosiasi Fast Moving Consumer Goods (FMCG) untuk Pakistan.