Masalahnya, ODHA yang saat ini telah teridentifikasi didominasi oleh usia produktif, yakni 25 hingga 29 tahun. Dengan gaya hidup bebas pada era sekarang ini menjadi salah satu penyebab laju penularan virus HIV kian cepat.
“Usia produktif masih mendominasi, pengaruh gaya hidup seperti seks bebas masih menjadi faktor penularan utama,” ujarnya.
Didik menuturkan, hubungan seksual yang tidak terproteksi masih mendominasi penularan HIV/AIDS, yakni sebesar 97 persen. Sedangkan dua persen ditularkan dari ibu hamil kepada anak, dan satu persen karena penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Untuk menekan angka ODHA agar tidak meningkat, dan agar ODHA tetap dapat survive, berbagai upaya dilakukan pihak Dinkes.
Misalnya, pemberian obat antiretroviral (ARV), program perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) di Puskesmas dan rumah sakit, menyediakan fasilitas tes HIV di seluruh puskesmas dan rumah sakit, serta melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
“Memang tetap diperlukan kesadaran masyarakat untuk memutus rantai agar jumlah ODHA tidak bertambah,” pungkasnya. (Ant)