Era Digital Jadi Tantangan Orang Tua Mendidik Anak

Editor: Koko Triarko

Diskusi tematik Staf Ahli Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (KPP dan PA) di Rumah Luwih, Desa Lebih Gianyar, Selasa (11/12/2018) -Foto: Sultan Anshori

GIANYAR – Staf ahli Bidang Pembangunan Keluarga Kementerian PPPA, Dra. Sri Danti Anwar, mengatakan, era digital saat ini ibarat dua sisi mata uang bagi perkembangan anak. Pada satu sisi, memberi manfaat, namun di sisi lain membawa dampak yang cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan anak.

Menurutnya, pola pengasuhan anak di era digital merupakan tantangan tersendiri, karena perkembangan digital tidak hanya memberikan kemudahan, tapi kadang menimbulkan gap atau masalah antara anak dan orang tua, jika tidak disikapi dengan bijak.

Tantangan yang terberat adalah bagaimana orang tua dan lingkungan sekitar anak dapat menyiapkan anak-anak menjadi generasi yang cerdas.

Pada acara diskusi tematik staf ahli Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (KPP dan PA) di Rumah Luwih, Desa Lebih Gianyar, Selasa (11/12/2018), ia mengatakan, jika berdasarkan data asosiasi penyelenggara jasa internet Indonesia, pada 2016,  tercatat 69,8 persen atau 34 juta pelajar berpotensi mengakses konten-konten negatif di media sosial.

“Besarnya angka tersebut sudah menunjukkan, kita sebagai orang tua harus ekstra waspada, apalagi tahun-tahun belakangan ini dengan munculnya berbagai fitur dan aplikasi di HP yang sudah semakin canggih,” katanya.

Sebagai orang tua, sambungnya, harus memahami bagaimana pola pengasuhan anak yang benar saat ini. Bagaimana membangun mental anak, agar bisa membatasi diri dalam berselancar di dunia maya. Dan, yang terpenting juga bagaimana bisa anak itu secara bijak menggunakan internet, jangan asal share atau mengekspos sesuatu yang nantinya dapat merugikan dirinya dan keluarga.

Lihat juga...