Bahan Baku Jadi Kendala Perajin Rotan Kotawaringin Timur

Ilustrasi barang kerajinan rotan di Indonesia/Foto: Dokumentasi CDN.

Zikrillah meyakinkan bahwa kemampuan perajin rotan di Baamang sudah bagus dan mampu menghasilkan produk berkualitas. Perlu dukungan semua pihak, termasuk dari pemerintah daerah dalam hal regulasi agar sektor ini kembali bangkit.

“Perlu regulasi untuk membantu jaminan pasokan bahan jadi untuk perajin rotan dan regulasi agar instansi pemerintah menggunakan mebel rotan sehingga bisa menyerap hasil produksi perajin rotan. Misalnya sofa, bak sampah, kursi dan lainnya dari rotan. Saat ini sangat sedikit. Ini supaya berimbas pada ekonomi masyarakat yang mengandalkan penghasilan di sektor ini,” harap Zikrillah.

Anggota Komisi III DPRD Kotim Dadang H Syamsu mengaku sepakat dengan harapan yang disampaikan tersebut. Ia akan mendorong bupati membuat surat imbauan agar seluruh satuan organisasi perangkat daerah menggunakan mebel rotan sehingga mampu menyerap hasil produk rotan lokal.

Dadang yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha dan Petani Rotan Kotim berjanji akan berkoordinasi dengan pemasok rotan untuk mengalokasikan bahan jadi untuk perajin lokal. Dia yakin masalah itu bisa dikomunikasikan karena semua pihak ingin sektor rotan kembali bangkit.

“Pada 2019 nanti kami di DPRD juga akan membahas rancangan Peraturan Daerah tentang Budaya Daerah yang di dalamnya mewajibkan pemerintah daerah menggunakan produk lokal, termasuk produk dari rotan. Mudah-mudahan regulasi ini nanti bisa membantu,” demikian Dadang yang juga Ketua Badan Legislasi DPRD Kotawaringin Timur. [Ant]

Lihat juga...