Tegalsari, Kampung Nelayan Percontohan Berbasis Ekonomi Perikanan
TEGAL — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, meninjau progres penataan Kampung Nelayan Tegalsari di Kota Tegal, yang masuk dalam salah satu kampung percontohan, dalam mengembangkan permukiman pesisir berbasis ekonomi perikanan di berbagai lokasi di Indonesia.
“Saya nilai dari segi estetika, penataan kampung nelayan Tegalsari merupakan yang terbaik. Saat ini progresnya sudah 80 persen, semoga akhir tahun 2018 ini bisa selesai. Penataan tidak untuk membangun taman-tamannya saja,” kata Menteri Basuki saat meninjau Kampung Nelayan Tegalsari, Tegal, Jumat (9/11/2018).
Menteri Basuki menjelaskan penataan kampung nelayan juga akan dikembangkan sehingga bisa menjadi kawasan ekonomi dari sektor pariwisata. Ada pun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada periode 2016-2019 melakukan Penataan Kawasan Permukiman Nelayan dan Tepi Air di 11 lokasi.
Menteri Basuki mengatakan dari 11 kawasan ada tiga kampung nelayan yang dijadikan sebagai percontohan, yakni Kampung Beting (Kota Pontianak), Kampung Sumber Jaya (Kota Bengkulu) dan Kampung Tegalsari (Kota Tegal).
Program Penataan Kampung Nelayan menjadi salah satu prioritas Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Program ini bertujuan untuk mengembangkan permukiman pesisir berbasis ekonomi perikanan di berbagai lokasi di Indonesia.
Kawasan Nelayan Tegalsari merupakan salah satu kawasan kumuh di Kota Tegal yang memiliki luas 27 hektar dan dihuni sebanyak 2.456 jiwa, sebagian besar adalah nelayan dengan tingkat kekumuhan sedang.
Kondisi jalan lingkungan pun bervariasi dengan lebar antara 1-3 m dan berkelok-kelok tanpa dilengkapi saluran drainase. Elevasi jalan sangat rendah, sehingga cenderung terjadi genangan pasca air pasang (banjir rob).