Tabur Puja, Solusi Keluarga Ekonomi Lemah

Editor: Koko Triarko

PADANG – Pemandangan serba rusuh bukanlah suatu hal yang asing , bila bertemu dengan masyarakat yang masuk golongan kurang mampu. Ekonomi adalah inti dari permasalahan yang dihadapi.
karena ekonomi, pendidikan dan semangat hidup, mejadi sulit untuk digapai. Solusi dari persoalan tersebut adalah, pembinaan untuk dapat menjalankan roda kehidupan dengan lebih baik.
Koperasi Serba Usaha (KSU) Dewantara Ranah Minang (Derami) Padang, Sumatra Barat, dengan unit Tabur Puja (Tabungan dan Kredit Pundi Sejahtera), mengembangkan bantuan permodalan usaha, dengan menyasar masyarakat kurang mampu. Mereka menghadirkan pinjaman dengan sistem kepercayaan, sebagai solusi memperbaiki ekonomi keluarga tidak mampu.
Ketua Posdaya Kenanga Eli Basrida/ Foto: M. Noli Hendra
Manajer Tabur Puja Padang, Margono Okta, menegaskan, Tabur Puja adalah program yang menyasar keluarga kurang mampu. Tabur Puja menargetkan untuk mengentaskan kemiskinan warga Kota Padang.
Kota Padang sebagai ibu kota di Provinsi Sumatra Barat, masih memiliki warga tidak mampu yang cukup banyak. masih banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan.
“Tabur Puja menyalurkan dana pinjaman modal usaha ke seluruh Posdaya yang ada di Kota Padang. Artinya, keberadaan Tabur Puja di sejumlah Posdaya, yang menyebar ke kelurahan, ke titik-titik yang masyarakatnya berekonomi lemah,” katanya, Jumat (16/11/2018).
Kondisi yang biasa terlihat di keluarga tidak mampu adalah, ibu rumah yang hanya menunggu penghasilan suami. Hal itu membuat kondisi ekonomi keluarga menjadi kurang beruntung. “Di KSU Derami Padang, ibu rumah tangga yang demikian (hanya menunggu gaji suami) menjadi target untuk dibantu dan dibina, supaya memiliki usaha yang bersifat kecil-kecilan melalui pinjaman lunak dari Tabur Puja,” jalasnya.
Meskipun hanya bersifat usaha kecil-kecilan, seperti menjual gorengan, warung kopi, dan usaha sejenisnya, dengan memiliki usaha, diharapkan warga mampu menghasilkan uang. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan penghasilan dari suami dapat ditabung.
“Kita di Tabur Puja melalui Posdaya, tidak hanya melepas masyarakat yang telah mendapatkan pinjaman modal usaha begitu saja. Namun, ada semacam pendampingan dan diskusi ringan, terkait kendala yang dihadapi dalam menjalankan usahanya. Nah, hal ini bisa dikatakan semacam pembinaan dari kita,” ujarnya.
Kini, sejak adanya Tabur Puja di titik-titik masyarakat berekonomi lemah, terlihat mulai ada ada geliat usaha dan membaiknya ekonomi masyarakat.
Ketua Posdaya Kenanga, yang ada di Jati Baru, Kecamatan Padang Timur, Padang, Eli Basrida, mengatakan, butuh kerja ekstra, untuk membina masyarakat kurang mampu menjalankan usahanya. “Kesulitan terbesarnya adalah, membina masyarakat kurang mampu itu,” kata Eli.
Cukup banyak masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki latar pendidikan baik. Sehingga persoalan ide usaha dan cara tata kelola usaha, harus diajarkan. “Supaya pisangnya enak dimakan, perlu ditentukan pisang jenis apa, dan bagaimana cara memotong pisang itu. Begitu juga dengan singkong, jika memotong terlalu tebal, maka akan keras saat dimakan. Untuk itu, perlu dipotong tipis agar bisa mendapatkan rasa yang gurih. Hal semacam ini yang perlu kita latihkan kepada mereka,” jelasnya.
Sedangkan untuk usaha yang sudah berjalan, dan mendapatkan pinjaman lunak dari Tabur Puja, pendampingan lebih kepada upaya pengembangan usaha. Misalnya, usaha gorengan, dikembangkan dengan membuka usaha menjual minuman segar. Pemberian pemahaman seperti itu, membutuhkan kerja ekstra pendampingan.
Tabur Puja di Posdaya Kenanga, untuk membantu kehidupan masyarakat kurang mampu, untuk beranjak ke kondisi yang lebih sejahtera. Setidaknya, membawa masyarakat agar tidak lagi hidup di bawah garis kemiskinan.
Lihat juga...