Potensi Mina Padi Temanggung Belum Dimanfaatkan Optimal
TEMANGGUNG – Potensi budi daya ikan dengan sistem mina padi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, belum dimanfaatkan secara optimal.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, Slamet Saryono, mengatakan, potensi mina padi di Temangnggung sekira 20.000 hektare per tahun. Dari catatannya, setiap tahun hanya dimanfaatkan seluas 3.200. Sawah yang berpotensi untuk pengembangan mina padi, adalah sawah yang berada di daerah berpengairan teknis. “Daerah yang sudah terbiasa mengembangkan mina padi, antara lain Tlogomulyo, Tembarak, dan Ngadirejo,” ungkapnya, Rabu (28/11/2018).
Jenis ikan yang cocok untuk mina padi di Temanggung adalah ikan mas. Proses pembesaran ikan jenis tersebut lebih cepat dibanding ikan nila. Namun beberapa petani, ada juga yang mengembangkan mina padi dengan ikan nila, seperti di Soropadan, Kecamatan Pringsurat. Tercatat, produktivitas ikan dengan sistem mina padi sudah lumayan. Bisa mencapai satu ton per hektare per tahun. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan mina padi, faktor keamanan. “Tantangan memelihara ikan di alam terbuka tidak hanya pencurian, tetapi juga ada hama seperti linsang,” katanya.
Guna mendukung pengembangan budi daya ikan dengan sistem mina padi, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, menyelenggarakan pelatihan kelompok tani. Tahun ini ada delapan kelompok yang mengikuti pelatihan. “Dana pelatihan dari APBD Kabupaten Temanggung yang dialokasikan ke delapan kelompok berdasarkan proposal masing-masing kelompok. Setelah diverifikasi kita pilih delapan kelompok yang dianggap layak untuk pengembangan mina padi,” ungkap Kasi Usaha dan Pengembangan Perikanan Dinas Perikanan dan peternakan Kabupaten Temanggung, Yosepin Dwi Retnaningsih.