Peluang Investasi Hijau di Jakarta Mencapai 30 Miliar Dolar

ilustrasi - Dok CDN

Ibu kota Yordania, Amman, mewakili peluang investasi senilai dolar AS 12 miliar, khususnya di transportasi umum, bangunan ramah lingkungan, dan kendaraan listrik. Kemudian, Rajkot, salah satu kota di India, dengan pertumbuhan paling cepat ke-22 di dunia, mewakili peluang investasi senilai empat miliar dolar AS.

Peluang investasi di Rajkot adalah, kendaraan listrik, transportasi umum, dan bangunan ramah lingkungan. Ibu kota Serbia, Belgrade, mewakili peluang investasi senilai 5,5 miliar dolar AS, pada kebutuhan gedung-gedung ramah lingkungan, transportasi umum, dan air di perkotaan.

Secara keseluruhan, laporan IFC menyebut, kota-kota di negara berkembang, memiliki potensi untuk menarik lebih dari 29,4 triliun dolar AS, investasi terkait iklim. Hal itu untuk membantu mengurangi emisi karbon di enam sektor utama sampai dengan 2030. Potensi investasi yang signifikan dapat dihasilkan dari transportasi rendah karbon, seperti transportasi umum hemat energi senilai satu triliun dolar AS. Kendaraan listrik senilai 1,6 triliun dolar AS, energi ramah lingkungan senilai 842 miliar dolar AS, air senilai 1 triliun dolar AS, dan limbah 200 miliar dolar AS.

IFC menyebut, perencanaan, kebijakan, dan proyek kawasan Asia Pasifik, memiliki potensi investasi peduli iklim tertinggi di dunia. Peluang terbesar di gedung ramah lingkungan yang diperkirakan mencapai 17,8 triliun dolar AS dan secara global senilai 24,7 triliun dolar AS, pada 2030. Laporan tersebut juga menganalisis target perbaikan iklim di kota, dan rencana kegiatan di enam kawasan. Mengidentifikasi peluang di sektor prioritas, seperti bangunan ramah lingkungan, atau bangunan hijau, transportasi umum, kendaraan listrik, limbah, air, dan energi terbarukan.

Lihat juga...