Menristekdikti: Perubahan Memasuki Revolusi Industri Harus Terintegrasi
JAKARTA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), M. Nasir, mengatakan, perubahan-perubahan dalam rangka memasuki revolusi industri keempat harus dilakukan secara terintegrasi.
“Perubahan-perubahan harus kita lakukan secara terintegrasi, ini harus kita lakukan secara massif,” kata Menristek, usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Menurut dia, semua komponen masyarakat mulai dari bawah sampai atas, pejabat, pegawai negeri, swasta, LSM, semua harus bersatu dalam membangun negeri bersama-sama.
Pemerintah telah menyusun Making Indonesia 4.0 sebagai strategi untuk memasuki era revolusi industri keempat.
Menurut Nasir, perubahan yang dilakukan di lingkungan perguruan tinggi dalam rangka menghadapi revolusi industri keempat adalah dengan pengembangan teknologi informasi di perguruan tinggi.
“Kita tidak bisa lagi meninggalkan yang namanya teknologi informasi, dengan hal ini e-learning pasti terjadi. Kalau perguruan tinggi tidak mengerjakan atau mengembangkan itu, pasti akan ketinggalan,” katanya.
Menurut Menristek, perguruan tinggi juga perlu menyikapi dengan baik kebutuhan masyarakat terhadap program studi. Perguruan tinggi tidak bisa statis lagi seperti masa lalu. Ia mencontohkan program studi yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah ekonomi digital, smart technology, artificial inteligence.
“Ini harus kita kembangkan semua, kita nggak bisa lagi berhenti atau stagnan,” katanya.
Ia menyebutkan, sebelum 2017, program studi di perguruan tinggi diatur oleh pemerintah. Namun setelah itu ditentukan oleh perguruan tinggi dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat.