Kasus Dugaan KTP Ganda Bupati dan Kadispenduk Dilaporkan ke Polda

JEMBER – Kasus dugaan KTP ganda milik Bupati Jember, Faida, dan Kepala Dinas Kependudukan Catata Sipil (Dispenduk Capil), Sri Wahyuniati, terus memanas. Rabu (7/11/2018) siang, enam perwakilan masyarakat Jember, melaporkan kasus tersebut ke Mapolda Jawa Timur.

Sebelumnya, KTP elektronik milik Bupati dan Kadispenduk Jember, menjadi barang bukti, yang disita dari tas Kadispenduk Jember Sri Wahyuniati, oleh Tim Saber Pungli Polres Jember. Sri terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) pungli dokumen kependudukan Rabu (31/10/2018) malam. (Baca: https://www.cendananews.com/2018/11/polisi-periksa-20-orang-terkait-ott-di-dispenduk-jember.html).

“Ditengah susahnya masyarakat Jember mengurus Adminduk, dimana mereka harus mengantri mulai pukul dua dini hari, Bupati dan Kadispenduk justru dengan mudahnya mempunyai e-KTP lebih dari satu,” ujar Kustiono Musri, salah satu perwakilan warga yang melapor ke Mapolda, Rabu (7/11/2018).

Dari fakta tersebut, masuk kategori tindakan melawan hukum, yang bisa berdampak pada pidana. “Untuk itulah, kita laporkan kasus dugaan KTP ganda Bupati dan Kadispenduk tersebut langsung ke Polda Jatim,” tegasnya.

Semula, perwakilan warga ingin menyerahkan berkas laporan ke SPKT Polda Jatim. Namun kemudian diarahkan langsung ke Bagian Reserse Kriminal Khusus. “Karena kasus ini berkaitan langsung dengan bupati, akhirnya kita diarahkan ke Sekretariat Umum Kapolda. Tadi kita langsung serahkan dan selanjutnya tinggal menunggu informasi kapan laporan tersebut akan diproses,” terang Kustiono.

Dalam laporannya, pelapor melampirkan sejumlah bukti dugaan e-KTP ganda milik Bupati dan Kadispenduk Jember. Salah satunya ialah pernyataan Kapolres Jember, bahwa berdasarkan pengakuan Kadispenduk, yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka pungli, KTP elektronik Bupati itu sengaja dicetak ganda sebagai cadangan. “Selain itu kita juga lampirakan pendapat dari pakar hukum, bahwa ada hukuman pidana bagi pemilik KTP ganda,” sebutnya.