Selain itu, jalan tol diharapkan memperlancar jalur distribusi logistik barang dan jasa dari kedua daerah tersebut.
Tentunya, dengan jalan tol akan tercipta efisiensi waktu sehingga terjadi penurunan biaya logistik yang berdampak juga terhadap harga barang dan jasa, serta tentunya akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, mengatakan, proyek pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung yang merupakan jalan tol pertama di Sulawesi Utara sepanjang 39,9 km itu, terus dikebut dengan perkiraan bakal rampung pada 2019.
Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung dibagi menjadi dua tahap, yakni seksi 1 berupa jalur Manado-Airmadidi dan seksi 2 berupa jalur Airmadidi-Bitung.
Kehadiran jalan tol itu dapat memangkas waktu tempuh dari Manado ke Bitung yakni dari 1,5 hingga dua jam melalui jalur darat saat ini, menjadi 40 menit melalui infrastruktur tersebut.
Pengoperasian jalan tol pada masa mendatang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di sejumlah daerah, seperti kawasan Manado, Minahasa Utara, dan Bitung.
Selain itu, infrastruktur tersebut menjadi akses utama menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Pelabuhan Internasional Bitung.
“Jalan tol ini juga akan menjadi jalan akses utama ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Pelabuhan Internasional Bitung yang akan dibangun,” kata Olly.
Proyek pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung terus dikerjakan dan hingga kini tetap sesuai dengan tahapan yang telah direncanakan.
Hanya saja, masih ada kendala berupa pembebasan lahan di wilayah Bitung. Pembebasan lahan untuk jalan tol di wilayah Bitung hingga saat ini baru mencapai 65 persen.