Industri Kerajinan Kriya di Kaltim Potensial Dikembangkan

Editor: Koko Triarko

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kaltim, Norbaiti Isran Noor -Foto: Ferry Cahyanti
BALIKPAPAN – Potensi industri kerajinan (Kriya) Provinsi Kalimantan Timur sangat potensial dikembangkan, dan diyakini mampu memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Namun, untuk memberikan kontribusi pada ekonomi daerah harus terbangun sinergi dari seluruh pemangku kepentingan di daerah.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kaltim, Norbaiti Isran Noor, menuturkan, potensi kerajinan strategis yang tersebar di 10 Kabupaten dan Kota, Kaltim memiliki beragam jenis dan corak masing-masing.
“Kerajinan yang kini digeluti oleh pelaku usaha yang ada di Kaltim adalah anyaman dan kerajinan kayu, sulam tumpar, anyaman rotan dan manon, anyaman akar jangat, anyaman manik, tenun doyo, keramik, mandau dan lainnya,” papar Norbaiti, dalam kegiatan Sinergitas Pengembangan Industri Kaltim, Selasa (13/11/2018).
Kendati memiliki berbagai kerajinan, menurutnya masih diperlukan dukungan dan inovasi dalam pola pengembangan yang terpadu. Namun, hal itu tidak harus terpusat pada pemerintah daerah dan Dekranasda.
“Diperlukan dukungan BUMN/BUMD, swasta dan dukungan perbankan juga, khususnya melalui program CSR mereka yang juga mendongkrak pertumbuhan kerajinan di Kaltim,” ujarnya.
Dia menilai, Dekranasda tidak mungkin berjalan sendiri untuk membangun dan mengembangkan seni kriya dan kerajinan Kaltim. Dukungan stakeholders lainnya diperlukan, bukan hanya di atas kertas, tetapi harus nyata berdampak positif bagi kemajuan kerajinan Kaltim.
“Karenanya harus terbangun komunikasi yang baik dan intens dari berbagai komponen,” ujar Norbaiti.
Disebutkannya, Dekranasda Provinsi berperan sebagai koordinator untuk membangun komunikasi. Sebab, yang memiliki perajin dan keunikan-keunikan kriya itu Dekranasda Kabupaten dan Kota.
“Kami akan mengunjungi seluruh dekranasda di 10 kabupaten dan kota di Kaltim, untuk memantapkan koordinasi. Cara lain yang akan dilakukan sebagai Ketua Dekranasda Kaltim adalah dengan lebih banyak mengundang contoh-contoh perajin sukses ke Kaltim, ketimbang melakukan studi banding ke provinsi lain yang sudah pasti akan membutuhkan pendanaan yang jauh lebih besar,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Balikpapan, Arita Rizal Effendi menilai jika kegiatan pameran UKM diberikan ruang secara permanen untuk ajang promosi, akan semakin menumbuhkan ekonomi daerah.
“Produk unggulan UKM bukan hanya mulai dilirik sebagai cindera mata atau oleh-oleh, namun juga dapat tampil di luar negeri. Salah satunya perajin batik Balikpapan hadir di pameran  di Amerika dan ajang IMF di Bali belum lama ini,” tambahnya.
Lihat juga...