BUMDes Diserahi Kelola Wisata ‘Kampung Batik’ Klampar

PAMEKASAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur, menyerahkan pengelolaan “Kampung Batik” di Desa Klampar, kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Pamekasan, Bambang Edy Suprapto, pengelolaan oleh BUMDes itu agar badan usaha milik desa bisa berkembang dan memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan potensi desa.

“Wisata ‘Kampung Batik’ ini adalah milik desa, oleh karena itu pengelolaannya kami serahkan kepada desa. Desa saat ini kan harus ada BUMDes,” ujar Bambang di Pamekasan, Minggu (25/11/2018).

Ia menjelaskan, Pemkab Pamekasan membantu melengkapi kebutuhan sarana fisik dan penataan lokasi wisata “Kampung Batik” sesuai dengan rencana induk kegiatan yang telah ditetapkan oleh pihak konsultan.

Sesuai rencana, peluncuran wisata “Kampung Batik” yang terletak di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan itu pada November 2018, sesuai dengan permintaan Bupati Pamekasan.

“Bupati meminta agar peluncuran ‘kampung batik’ di Desa Klampar, Kecamatan Proppo itu bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Pamekasan,” kata Bambang.

Alasannya, karena “Kampung Batik” yang terletak sekitar 7 kilometer ke arah barat Kota Pamekasan itu diharapkan menjadi pusat perekonomian masyarakat perajin batik di wilayah itu.

“Jenis wisatanya adalah wisata budaya, yakni hasil kerajinan batik tulis warga Pamekasan,” katanya.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menginginkan agar bangunan “Kampung Batik” di Desa Klampar, Kecamatan Proppo diwarnai dengan ornamen dan lukisan batik.

“Saya ingin nuansa Batik Pamekasan ditonjolkan sehingga dengan demikian, maka batik Pamekasan akan lebih terkenal,” ujar Baddrut Tamam.

Lihat juga...