BI Sosialisasi Keaslian Uang di Pulau Terluar

Ilustrasi - Foto: Dokumen CDN

SERAM TIMUR — Bank Indonesia (BI) menyosialisasikan ciri-ciri keaslian uang Rupiah kepada ratusan masyarakat di pulau terluar di Desa Tamher Timur, Kabupaten Seram Timur, Pulau Kesui Provinsi Ambon.

Ketua Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau-Pulau Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T), Bonaryadi, mengatakan bahwa sosialisasi tersebut dilaksanakan agar warga di pulau 3T juga tahu dan mengerti soal Rupiah.

“Kami yakin banyak yang belum tahu dan mengenal betul Rupiah, khususnya di daerah 3T ini, oleh karena itu kami melakukannya,” kata Bonaryadi di Pulau Kesui, Jumat (2/11/2018).

Desa Tamher adalah salah satu pulau di ujung timur Pulau Seram. Jarak tempuh dari kota Ambon menuju pulau tersebut kurang lebih 17 jam, dengan jarak kurang lebih 127an mil.

Desa tersebut merupakan salah satu desa di ujung timur Pulau Seram yang tidak memiliki akses jaringan internet. Jaringan Telkomsel di daerah itu hanya bisa digunakan untuk menelpon, sementara jaringan internet tidak bisa.

Sosialisasi ciri keaslian uang tersebut, kata dia, juga dilakukan untuk mencegah terjadinya peredaran uang palsu di pulau-pulau 3T salah satunya di Pulau Kesui yang sangat jauh dari wilayah perkotaan.

“Selain memberikan pemahaman kepada masyarakat dan anak-anak kegiatan ini juga bertujuan untuk mencegah penyebaran uang palsu di sini,” tuturnya.

Tampak masyarakat dan para pelajar antusias mengikuti sosialisasi tersebut yang dibawakan oleh Koordinator Sosialisasi dari Departemen Peredaaran Uang (DPU) Bank Indonesia Jakarta, Gerhad Revelino.

Dalam sosialisasi itu ia menyampaikan bagaimana mengetahui ciri keaslian uang yang bisa dilakukan melalui dilihat, diraba dan diterawang (3D). Serta, ia juga menjelaskan uang yang dicetak juga ditemukan adanya kode bagi tuna netra yang berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yang akan terasa kasar bisa diraba.

Lihat juga...