Sri Bintang Pamungkas dan Begug Beri Kesaksian Kekejaman PKI

Editor: Makmun Hidayat

“Saya saksi dan pelaku sejarah dalam menghadapi G 30 S PKI. Bukti kekejaman PKI tidak hanya ’65, tapi pada ’48 sudah mengalami. Saya bersama sekeluarga, bapak-ibu dengan putra 18 anak, itu satu ibu. Waktu itu saya sekeluarga akan dibunuh. Saya diselamatkan oleh 3 orang yang dulu dibantu oleh Iman Sujono,” ungkap Begug.

Dia menambahkan, dirinya dikeluarkan di pintu belakang disuruh lari. “Ternyata rumah saya, satu-satunya rumah di Kecamatan Purwantoro yang dibumihanguskan oleh PKI selain kantor kecamatan dan kantor pemerintah lain. Jadi pasca ’48 itu saya tidak punya rumah,” sebutnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, lepas 1948, pada 1965 Begug mengaku juga terlibat langsung dalam melawan PKI. “Saat itu saya adalah komandan pasukan khusus Resimen Mahasiswa yang langsung berhadapan dengan PKI yang ada di Solo Raya. Maka kesempatan ini saya gunakan sebaik-baiknya agar generasi sekarang tidak lupa akan kekejaman PKI,” tandasnya.

Lihat juga...