Permasalahan Sampah Ciderai Festival Nubun Tawa
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LARANTUKA — Sampah menjadi permasalahan yang masih dianggap sepele dalam setiap pagelaran pentas seni, festival bahkan konser musik di NTT.
“Saat festival Nubun Tawa di Lewolema kemarin, saat pembukaan di lapangan saja tidak ada tempat sampah yang disiapkan panitia agar penonton bisa membuang sampah pada tempatnya,” sesal Mariatmo Lein, salah seorang pencinta lingkungan, Rabu (10/10/2018).

Seperti halnya saat kegiatan dan pentas seni budaya di bukit Kenere desa Bantala, paginya saat peserta pulang sampah berserakan di puncak bukit.
“Kejadian ini selalu terjadi dalam setiap pagelaran seni budaya dan festival di Flores Timur bahkan di NTT, dimana panitia sendiri pun tidak ada kepedualian. Seksi kebersihan tidak berperan, bahkan tempat sampah saja tidak disiapkan,” sesalnya.
Bahkan panitia, tandas Atmo, tidak memberikan imbaun kepada penonton agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama botol-botol plastik bekas air mineral.
“Saat penutupan festival Nubun Tawa di pantai desa Ile Padung saja besok paginya sampah memenuhi pantai ini, sehingga masyarakat harus dikerahkan untuk membersihkannya,” tuturnya.
Atmo mengimbau agar pemerintah terutama panitia lebih peduli dan bersama penonton menjaga kebersihan tempat kegiatan.
“Jangan sampai wisatawan malas datang ke sebuah obyek wisata karena tempat tersebut dipenuhi sampah. Apalagi wisatawan asing sangat alergi soal sampah,” tegasnya.