Pemprov Sumbar Dorong Daerah Bangun Pariwisata
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
“Perlu kiranya daerah kabupaten dan kota lain mencari peluang potensi wisata, supaya juga dapat memanfaatkan kunjungan wisata ini berdampak juga bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah masing-masing,” ujarnya.
Menurutnya, bisa saja mungkin fasilitas pendukung menjadi perhatian besar, apakah itu penginapan hotel-hotel dan event kegiatan pariwisata daerah masing-masing dihidupkan lebih banyak lagi.
Ia berkata, selain perlu adanya pengembangan potensi wisata. Sumatera Barat saat ini juga tengah masih ada 3 kabupaten tertinggal, yakni Pasaman Barat, Solok Selatan dan Mentawai. Menurut data yang ada saat ini Pasaman Barat dan Solok Selatan bakal keluar dari daerah tertinggal pada tahun 2019.
“Untuk Mentawai memang masih banyak membangun yang mesti dilakukan, infrastruktur jalan, pelabuhan antar pulau, transportasi lokal baik laut dan darat yang relatif masih mahal. Listrik dan jaringan telekomunikasi dimana masih banyak daerah di pedalaman belum dialiri listrik serta masih blankspot,” terang Nasrul Abit.
Pada kesempatan itu, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar, Ir. Rizki Handayani Mustafa juga menegaskan digital destination dan nomadic tourism merupakan strategi untuk merebut wisatawan mancanegara.
“Pada tahun ini, Kemenpar menargetkan 17 juta wisman dan akan meningkat menjadi 20 juta wisman pada 2019,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa destinasi digital adalah destinasi yang heboh di dunia maya, viral di media sosial dan nge-hits di Instagram.
“Generasi milenial atau lebih populer kids jaman now sering menyebut diferensiasi produk destinasi baru ini dengan istilah Instagramable. Saya ingin tahun 2018 ini ada 100 destinasi digital di 34 provinsi di Tanah Air,” ujarnya.