Listrik di Pasangkayu, Sulbar Masih Terputus
PASANGKAYU – Jaringan listrik di wilayah Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), pasca gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), hingga Senin (1/10/2018) kondisinya masih terputus.
Kendati demikian, aktivitas masyarakat pada Senin (1/10/2018) pagi, berjalan dengan normal. Sejumlah warga terlihat mulai melaksakan kegiatan seperti biasa. Di Kantor Bupati Pasangkayu, sejumlah pegawai terlihat mulai bersiap-siap melaksanakan apel.
Kondisi itu berbeda dengan situasi yang terjadi pada Minggu (30/9/2018) malam. Pemandangan pada malam hari di Kabupaten Pasangkayu, yang berjarak sekira 70 kilometer dari Kabupaten Donggala dan sekitar 100 kilometer dari Kota Palu Sulawesi Tengah, tampak seperti kota mati.
“Pascagempa yang ikut melanda kawasan ini pada Jumat (28/9/2018) pekan lalu, sampai sekarang aliran listrik belum menyala. Memang, kalau siang aktivitas seperti biasa, tetapi kalau malam gelap gulita, dan hanya ada beberapa rumah yang terang karena menggunakan genset,” kata warga Pasankayu, Sapri, Senin (1/10/2018).
Selain aliran listrik, jaringan telekomunikasi di Kabupaten Pasangkayu, pasca gempa, juga belum normal. “Baru Minggu (30/9/2018) ada jaringan. Itu pun hanya sekitar satu jam. Dan Senin (1/10/2018) pagi ini, juga mulai ada jaringan,” tambahnya.
Selain gelap gulita jika malam hari, di Kabupaten Pasangkayu, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah, terlihat adanya antrean panjang kendaraan, baik roda dua maupun roda empat di salah satu SPBU yang ada di daerah itu. “Hanya ada satu SPBU di kota yang melayani pembelian BBM, dan saya harus mengantre hingga dua jam untuk mengisi BBM,” ujar seorang warga usai mengantre BBM di SPBU di Pasankayu, pada Senin dinihari.