Edukasi Mitigasi Bencana Sejak Dini, Penting

Editor: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Kepanikan masyarakat dalam menyikapi bencana merupakan suatu hal yang seharusnya bisa ditanggulangi sejak dini.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Manajemen Operasi Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Ariska Rudyanto, S.Si, Dipl.Tsu, M.Sc yang menyebutkan bahwa perlu dibangun kesadaran semua lini untuk memahami kondisi geografis Indonesia. Harus pula mampu mengambil keputusan yang selaras dengan kondisi alam.

“Menjaga warga negara memang merupakan kewajiban pemerintah seperti yang ditetapkan dalam undang-undang. Tapi kita juga harus memahami bahwa pemerintah pun punya keterbatasan. Baik anggaran maupun personel. Perlu sekali dibangun budaya di masyarakat yang akan membantu masyarakat untuk bertahan dalam bencana apa pun,” kata Ariska kepada Cendana News, Rabu (3/10/2018).

Ariska mencontohkan, apa yang dilakukan oleh Jepang dalam membangun proses pembelajaran yang berkesinambungan tentang mitigasi bencana pada masyarakat.

“Sebagai contoh itu Jepang, dari bencana yang terjadi mereka melakukan perbaikan sistem. Sebelum terjadi gempa Kobe, ketentuan persyaratan gedung yang tahan bencana belum menjadi suatu keharusan. Tapi setelah kejadian Kobe, pemerintah Jepang melakukan evaluasi tentang semua gedung dan mewajibkan persyaratan dalam membangun gedung. Dan ini secara tegas diterapkan. Tidak pakai nanti. Yang tidak memenuhi syarat akan dirubuhkan. Ini untuk apa? Untuk kepentingan mitigasi bencana, mencegah terjadinya risiko korban,” ucapnya tegas.

Ariska juga mencontohkan, pemerintah Jepang melakukan edukasi tentang mitigasi bencana, hingga anak kecil di Jepang pun mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana.

Lihat juga...