Yayasan Lingkungan, Peduli Kawasan Mamberamo Foja

Ilustrasi area konservasi - Foto: Dok. CDN

Sehingga, kata Bastian, kajian pengelolaan kawasan konservasi ini dipandang sebagai hal yang sangat penting dilakukan untuk mendapatkan gambaran pengelolaan kawasan konservasi Mamberamo Foja, tentunya dengan memperhatikan fakta-fakta tentang keberadaan masyarakat dan rencana-rencana pembagunan di dalam kawasan, serta potensi-potensi keterancaman kawasan.

“Seperti apa manfaat dan kekurangan dari Mamberamo Foja bila kawasan ini dipertahankan dan bila mana dilakukan perubahan menjadi taman nasional, inilah yang kita kaji dalam seminar sehari ini,” katanya.

Yayasan Intsia yang bergerak di bidang lingkungan menunjukkan kepedulian terhadap kawasan Mamberamo Foja dengan cara menggelar seminar hasil kajian kawasan konservasi suaka marga satwa itu, di Kota Jayapura, Papua, pada Selasa (18/9/2018).

Seminar yang mengadirkan sejumlah pemateri atau pakar lingkungan/hutan itu diantaranya Fifin Arfiana Jogasara dari Kementrian Lingkungan Hidup, Timbur Batubara dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Papua, Max J Tokede akademisi dari Universitas Papua dam Listya Kusumardani dari PIKA.

Direktur Intsia Bastian Wamafma mengatakan diharapkan dapat mempresentasikan hasil kajian pengelolaan kawasan konservasi Mamberamo Foja sehingga memperoleh masukan yang dapat diaplikasikan di lapangan nanti.

“Jadi seminar ini selain menghadirkan para pemateri yang pakar dibidangnya masing-masing juga mengundang para pemerhati lingkungan dari berbagai daerah dan instansi di Papua dan Papua Barat. Seminar ini menggunakan metode presentasi dan diskusi panel,” katanya. (Ant)

Lihat juga...