TMII, Ujung Tombak Pengembangan Pencak Silat
Editor: Mahadeva WS
Salah satu atlet pencak silat PSHT adalah Puspa Arumsari atau biasa disapa Dara. Dia adalah atlet yang sukses meraih medali emas pada Asian Games 2018. Dara turun di nomor tunggal putri. Medali emas diraih setelah mengumpulkan 467 poin, mengungguli pesilat Singapura, Nurzuhaira Mohammad Yazid, yang mendapatkan 445 poin. Dan, Cherry May Regalado, asal Thailand yang menyabet medali perunggu dengan 444 poin.
Dara, tercatat sudah sejak SD berlatih pencak silat di PSHT TMII. Dia termasuk atlet yang rajin berlatih, sehingga mampu meraih prestasi di berbagai kejuaraan, baik nasional maupun dunia. Selain Dara, PSHT TMII tercatat telah banyak melahirkan atlet pencak silat berprestasi. “Jadi tidak hanya Dara saja. Banyak atlet TMII yang berprestasi lainnya. Hanya saja untuk tingkat Asian Games, baru Dara. Asian Games ini susah seleksinya. Alhamdulilah dari PSHT cabang TMII ada yang lolos, Dara lolos seleksi,” ujarnya.
Untuk meraih prestasi, yang terpenting adalah disiplin dan komitmen untuk berlatih. Untuk tingkat nasional, minimal berlatih dua jam sekali latihan. Namun kalau sudah tingkat international seperti Dara, berlatih empat jam secara rutin dalam sekali berlatih tanpa istirahat.
Selain berlatih tentu, harus diimbangi dengan asupan gizi yang baik, empat sehat lima sempurna. “Atlet international seperti Dara, itu minimal latihan empat jam secara rutin setiap hari dan diimbangi asupan gizi yang penuh. Karena kalau tidak tercukupi dia akan sakit,” jelasnya.
Perguruan PSHT didirikan oleh, Ki Hajar Hardjo Utomo, warga asli Madiun. Ki Hajar Hardjo Utomo, adalah pejuang yang mendapatkan penghargaan Bintang Perintis Kemerdekaan dari Presiden Soeharto. Ki Hajar Hardjo Utomo, berkomitmen melestarikan pencak silat yang merupakan budaya asli Indonesia. PSHT, cabangnya sudah tersebar di seluruh Indonesia.