Salak Ktut Karya, Varietas Unggulan Tipe Baru dari Mekarsari

Editor: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Pada 12th Agrinex Expo 2018 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center,  Taman Buah Mekarsari menghadirkan salah satu hasil inovasi terbarunya yaitu Salak Ktut Karya F2-23. 

Proses pemuliaan sejak tahun 2006 ini, merupakan varietas yang diperoleh dari hasil seleksi individu pada generasi kedua hasil persilangan, antara Salak Ktut Karya yang berasal dari Bali sebagai tetua betina dengan Salak Mawar hasil persilangan yang dilakukan Advisor Taman Buah Mekarsari, Gregori Garnadi Hambali.

“Salak Ktut Karya yang asli memiliki sosok yang unik yaitu berpostur pendek namun daging buahnya berasa kelat, sama seperti salak Bali biasa. Tetua jantan dari Salak Ktut Karya F2 yaitu Salak Mawar yang memiliki karakteristik produktivitas tinggi, umur panen cepat, rasa buah tidak kelat, dan sangat manis,” kata Manager R&D Taman Buah Mekarsari, Dr. Azis Natawijaya, M.Si,  Minggu (9/9/2018).

Azis menyatakan bahwa varietas Salak Ktut Karya F2-23 ini sedang didaftarkan sebagai varietas hasil pemuliaan di Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

“Varietas salak yang sedang didaftarkan oleh Taman Buah Mekarsari merupakan varietas pertama salak terpendek di dunia yang memiliki keunggulan. Antara lain rasa tidak kelat, manis, berbuah produktif hingga buah menempel di tanah, dapat ditanam langsung di lahan terbuka tanpa menggunakan naungan dan memiliki adaptasi luas,” papar Azis lebih lanjut.

Tinggi pohon Salak Ktut Karya ini kurang dari 1.2 meter atau hanya sebatas pinggang orang dewasa.

Elsa, pengunjung yang tertarik pada Salak Ktut Karya – Foto Ranny Supusepa
Lihat juga...