Sadesae, Cetak Satu Entrepreneur di Tiap Desa
Editor: Satmoko Budi Santoso
YOGYAKARTA – Sebagai upaya menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran, seorang warga Yogyakarta menginisiasi program Sadesae atau Satu Desa Satu Entrepreneur.
Program yang digagas pasangan suami istri Rizal Rinaldi dan Shinta Langka ini, diharapkan mampu menumbuhkan ekonomi di tiap desa melalui pelatihan-pelatihan dan pendampingan di desa-desa.
“Lewat program ini kita berupaya mencetak satu inisator untuk mendorong pemuda berkreasi dan berkarya menghasilkan sesuatu untuk komunitas di desanya. Dimulai dari desa, diharapkan mereka bisa menularkan gerakan ini ke temen-teman lainnya sehingga terus berkembang,” ujar Rizal Rinaldi, belum lama ini.
Rizal mengatakan, pengangguran masih menjadi masalah utama Indonesia saat ini. Angka pengangguran di Indonesia saat ini tercatat mencapai 6,7 juta orang. Jika dihitung, maka setiap satu desa di Indonesia, sedikitnya terdapat 82 orang yang menganggur atau tidak memiliki pekerjaan.
“Jogja sebagai kota wisata dan kota pelajar, sebenarnya memiliki potensi luar biasa di bidang ekonomi. Namun, kenyataannya, angka pengangguran di Jogja termasuk masih tinggi secara nasional. Karena itu kita berupaya membantu pemerintah mengatasi hal tersebut,” katanya.
Dengan jumlah desa di DIY mencapai sekitar 800 desa, Rizal menargetkan, melalui program ini ia bisa mencetak 300-an enterpreuner dalam kurun waktu satu tahun. Tantangan program Sadesae ini sendiri, dikatakannya, adalah kurangnya kemauan masyarakat. Masyarakat masih enggan mengikuti langkah inovasi sebelum terbukti menghasilkan dan bermanfaat
“Sebenarnya jalannya ada, wadah ada, tapi kemauan kurang. Masyarakat masih terbiasa melihat contoh dulu, kalau sudah menghasilkan baru mau mengikuti. Ini yang harus kita dobrak. Masyarakat harus punya ide sendiri untuk dikembangkan,” kayanya.