Pelaku UMKM: Saat ini Bisa Bertahan Sudah Cukup Bagus

Ilustrasi

BANJARMASIN — Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai terpengaruh kenaikan harga tepung terigu yang terjadi secara terus menerus sejak empat bulan terakhir.

Fadhlan salah seorang pengusaha mie di Banjarmasin, Kalsel mengatakan, dalam empat bulan terakhir, kenaikan tepung terigu bisa mencapai Rp15 ribu per karung.

Menurut dia, kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok yang terjadi saat ini, membuat industrinya juga terpengaruh.

“Saat ini bisa bertahan sudah cukup bagus, karena kenaikan tepung luar biasa tinggi akibat kenaikan harga dolar,” katanya di Banjarmasin, Rabu (5/9/2018).

Sedangkan untuk menaikkan harga hasil produksi, sebagai upaya mengimbangi kenaikan bahan baku, juga sulit, karena daya beli masyarakat juga sedang turun.

Hal serupa juga dialami beberapa pengusaha roti dan lainnya, yang mengaku juga kesulitan untuk bisa bertahan, akibat kenaikan harga tepung.

Distributor tepung terbesar di Kalsel Aftahuddin mengatakan, kenaikan harga tepung yang terjadi sejak empat bulan terakhir, sangat berdampak kepada UMKM Kalsel.

“Saat ini, UMKM masih bisa bertahan sudah cukup bagus, karena kenaikan harga tepung yang lumayan tinggi dalam empat bulan terakhir,” katanya.

Kenaikan tersebut, tambah dia, selain disebabkan karena harga dolar yang terus naik, juga karena adanya informasi gagal panen beberapa petani gandum di beberapa negara importir.

Aftahuddin berharap, pemerintah segera bisa melakukan langkah-langkah untuk mengatasi persoalan tersebut, sehingga UMKM masih bisa bertahan.

“Minimal pemerintah bisa menjaga agar harga kebutuhan pokok lainnya, seperti gula tidak naik. Kalau semua naik, tepung naik, gula naik, minyak naik, gas naik, tentu akan semakin memberatkan masyarakat dan industri,” katanya.

Lihat juga...