Pancaroba, Waspadai Bencana Puting Beliung

Rumah korban puting beliung, ilustrasi -Dok: CDN
YOGYAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana puting beliung dan angin kencang pada musim pancaroba saat ini.
“Dampak dari pergantian musim menciptakan potensi terjadi bencana angin kencang” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto, di Sleman, Sabtu (29/9/2018).
Menurut dia, bencana angin kencang dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan secara mendadak.
“Dalam menyikapinya pada saat ini kita tidak lagi bersikap responsif, namun sudah menuju preventif, yaitu pengelolaan risiko bencana,” katanya.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), selama ini telah banyak menyelenggarakan kegiatan gladi lapang penanggulangan bencana angin kencang bersama masyarakat di daerah yang memiliki potesi dilanda angin kencang.
“Peyelenggaraan gladi lapang tersebut bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat, dalam penanggulangan serta persiapan dalam menghadapi bencana alam,” katanya.
Joko Supriyanto mengatakan, bahwa kegiatan gladi lapang merupakan langkah penyamaan persepsi dan mematangkan koordinasi antarinstansi, terkait penangganan bencana yang ada di wilayah Kabupaten Sleman.
“Kami juga melibatkan masyarakat dan potensi yang ada di masyarakat, dalam kegiatan gladi lapang. Dalam gladi lapang juga dilibatkan pihak pemerintah daerah, sektor swasta, LSM, organisasi masyarakat dan kelompok yang lainnya,” katanya.
Ia mengatakan, kegiatan gladi lapang untuk memberikan pemahaman masyarakat pentingnya persiapan menghadapi bencana sejak jauh hari.
“Melalui gladi lapang, kita berlatih untuk mengetahui tugas masing-masing dalam menghadapi bencana. Sehingga tidak ada tumpang tindih atau saling lempar tanggung jawab saat kejadian di lapangan,” katanya.
Sebanyak 48 kejadian bencana angin kencang melanda wilayah Kabupaten Sleman pada semeser pertama 2018. (Ant)
Lihat juga...