Konser Orkestra Tiga Komposer Kenamaan, Gaungkan Rawat Kebhinnekaan
JAKARTA — Jakarta City Philharmonic kembali menggelar konser untuk edisi yang ke-16 kalinya, di Teater Taman Ismail Marzuki Jakarta, Rabu (26/9/2018). Dalam konsernya kali ini, kelompok orkestra yang terbentuk pada November 2016 itu mengusung tajuk “Persatuan”.
Tema tersebut diangkat sebagai ungkapan rasa syukur dan bentuk terima kasih Jakarta City Philharmonic kepada rakyat Indonesia yang tetap bersatu dan memegang teguh Bhinneka Tunggal Ika, di tengah perbedaan pandangan politik, kesukuan dan juga agama.
“Jakarta City Philharmonic ini mendedikasikan konsernya untuk negara tercinta Indonesia, agar dapat memperkaya budaya bangsa yang bermartabat dan berbudi luhur,” ujar salah satu Komisaris Jakarta City Philharmonic, Anto Hoed.
Dalam konser tersebut ditampilkan karya dari tiga komposer kenamaan, yakni Jacques Ibert dengan “Konserto Seruling”, Johannes Brahms dengan “Simfoni No.4 dalam E minor, Op. 98” dan Singgih Sanjaya dengan “Nagara Krtagama”.
Acara yang berlangsung selama sekitar dua jam itu dibuka dengan alunan lagu Indonesia Raya. Tak lama setelahnya, para pemain orkestra Jakarta City Philharmonic dengan pengaba Budi Utomo Prabowo mulai memainkan “Nagara Krtagama” karya Singgih Sanjaya.
“Nagara Krtagama” merupakan karya sastra yang ditulis oleh pujangga Mpu Prapanca pada abad 13. Karya ini mengisahkan tentang perjalanan Raja Hayam Wuruk berkeliling pulau Jawa. Berbagai peristiwa yang terjadi selama perjalanan Hayam Wuruk itu dituangkan dalam alunan musik oleh Singgih.
Salah satu contohnya ketika Hayam Wuruk selesai melakukan pertapaan. Kala itu diceritakan bahwa beberapa gadis yang juga ikut bertapa jatuh cinta terhadap sosok Hayam Wuruk. Untuk menggambarkan suasana itu, Singgih menyisipkan lagu bernuansa romantis dengan irama syahdu.