Kemarau, Harga Udang Vaname Alami Kenaikan
Editor: Satmoko Budi Santoso
Selain biaya operasional untuk pemberian pakan hingga Rp500.000 per hari untuk dua petak dengan masing-masing 150.000 benur udang. Ia menyebut, kebutuhan lain yang rutin adalah listrik.
Sebagai pemilik tambak intensif penggunaan listrik dikalkulasi dalam sebulan bisa mencapai Rp7,5 juta sehingga kenaikan harga udang masih belum cukup menutupi biaya operasional. Hasil panen dirata-rata size 80 sebanyak 2 ton jika dikalkulasikan sebesar Rp120 juta.
Dari hasil panen yang dikalkulasikan mencapai Rp120 juta dan biaya operasional mencapai Rp86 juta ia masih bisa mendapat keuntungan kotor sekitar Rp34 juta dengan dikurangi biaya lain-lain ia masih bisa mendapatkan keuntungan bersih Rp20 juta.
“Secara hitungan di atas kertas memang masih untung, namun kerap harus membayar hutang benur, pakan serta cicilan mesin pompa,” terang Widodo.
Kenaikan harga jual udang vaname disebut Widodo bisa berubah sewaktu-waktu menyesuaikan kondisi cuaca dan harga pakan. Meski demikian, ia menyebut petambak udang masih bisa bernapas lega terutama petambak intensif dibandingkan petambak tradisional yang sama sekali tidak beroperasi akibat kemarau.
Pasokan air menjadi kendala dan sirkulasi air selama musim kemarau berimbas pertumbuhan udang tidak maksimal.