Kemarau, Harga Udang Vaname Alami Kenaikan

Editor: Satmoko Budi Santoso

“Kenaikan harga udang vaname mengikuti biaya operasional yang tinggi mulai dari listrik, pakan sehingga jika dihitung masih belum mendapatkan keuntungan maksimal,” terang Widodo salah satu petambak udang vaname di Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi, saat dikonfirmasi Cendana News, Minggu (9/9/2018).

Tambak udang sistem intensif dengan kincir air masih tetap beroperasi selama musim kemarau di Desa Bandaragung kecamatan Sragi Lampung Selatan [Foto: Henk Widi]
Widodo menyebut, pemanenan udang vaname saat musim kemarau kerap dilakukan parsial atau bertahap. Pemanenan parsial diakuinya dimulai saat usia udang 75 hari dihitung dari proses penebaran benur.

Udang yang dipanen biasanya berukuran 50 perkilogram dan selanjutnya bisa dipanen secara global saat udang berusia sekitar 100 hari dengan size 80 hingga 100 ekor per kilogram. Proses pemanenan parsial sekaligus berfungsi untuk pemerataan pakan udang sehingga kepadatan kolam bisa diatur.

Ia menyebut, kebutuhan pakan udang per hari membutuhkan satu sak pakan sebanyak 25 kilogram dengan merk tertentu dijual mulai harga Rp310.000 hingga Rp350.000 pe rsak. Jenis pakan lain ukuran 20 kilogram bahkan dijual seharga Rp210.000 hingga Rp230.000 tergantung jenis dan merk.

Pakan tersebut sudah mengalami kenaikan rata-rata Rp5.000 hingga Rp10.000 per sak dibandingkan harga sebelumnya. Pengaturan pola pemberian pakan dan pola panen dilakukan untuk menghindari udang terserang penyakit dampak kemarau.

“Saat kemarau saya harus rajin melakukan pengaturan sirkulasi air di dalam kolam agar tidak mengalami stres atau penyakit,” beber Widodo.

Lihat juga...