Penghasil Komoditas Ekspor, Posdaya Diminta Aktif Kembangkan Talang Maur

Editor: Satmoko Budi Santoso

LIMAPULUH KOTA – Nagari Talang Maur merupakan daerah pedalaman yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Daerah ini terkenal dengan penghasil utama komoditi ekspor gambir.

Meski memiliki masyarakat yang terbilang dalam kondisi ekonomi stabil, nyata di kehidupan sosial, warga setempat mayoritas miskin. Hal ini juga turut diutarakan oleh pemerintah daerah di nagari yang menyebutkan bahwa petani gambir di daerahnya mayoritas hidup dalam kemiskinan.

Pendapat yang menyebutkan bahwa petani gambir tersebut rata-rata mereka miskin sudah hal lumrah di daerah tersebut. Bahkan ungkapan itu sudah disampaikan secara berantai secara turun menurun sejak dulu.

Apakah memang demikian? Sulit juga pendapat itu diterima, tanpa melihat dari dekat keadaan sebenarnya. Untuk pembuktian kemiskinan penduduk tersebut, baru-baru ini kompasianer berkesempatan berkunjung ke pedalaman Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota itu.

Kelihatan kiri-kanan perbukitan di Nagari Talang Maur ini memang dipenuhi kebun gambir. Sampai ke Nagari Mahat, terus ke Kecamatan Kapur IX dan Pangkalan, sangat terkenal dengan gambirnya.

Ketua Harian Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Sumatera Barat, Parlagutan Nasution – Foto M Noli Hendra

Diakui, Talang Maur memang terkenal dengan gambirnya. Namun di sini, juga banyak warga beternak ayam petelur dan pedaging. Sangat banyak kandang ayam, sampai ke pinggiran perbukitan, kandang ayam baru semakin banyak bermunculan.

Begitu juga sawah penduduk juga terlihat luas. Tidak ketinggalan kolam ikan. Ternak sapi simental dan limousin pun juga sudah dimiliki warga di sini.

Lihat juga...