Koperasi dan UMKM Masih Butuh Pembinaan Berkelanjutan
MAKASSAR — Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM masih membutuhkan pembinaan secara berkelanjutan agar lebih kuat dan berdaya.
Namun, pembinaan UMKM seharusnya diikuti perlindungan usaha dari persaingan dengan usaha besar atau berjejaring kuat dari luar yang menjamur di beberapa daerah bahkan sampai pada kompleks permukiman.
Hal itu diungkapkan juru bicara Fraksi Demokrat, Surya Bobi, saat menyampaikan pandangan umum dalam Rapat Paripurna DPRD Sulawesi Selatan sebagai tindaklanjut usulan dua Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Tanah di dewan setempat di Makassar, Selasa (7/8/2018).
Lemahnya regulasi yang terlihat di lapangan, dimana antarusaha mini market itu malah bersaing tidak sehat dan saling mematikan.
“Dengan perlindungan UMKM ini dengan membatasi kehadiran usaha dari luar pada zona-zona tertentu demi tumbuhnya usaha UMKM yang umumnya pedagang kecil penyedia kebutuhan pokok masyarakat,” papar Surya.
Sementara juru bicara Fraksi, Nasdem Desy Susanti Sutomo, menyampaikan pandangan umumnya mempertanyakan langkah apa yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sulsel dalam upaya keberpihakan yang tegas kepada pelaku Koperasi dan UMKM.
Selain itu, persoalan dihadapi pelaku ekonomi Koperasi dan UMKM terhadap masalah Sumber Daya Manusia, upaya apa yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas SDM tersebut, termasuk masalah akses kemudahan permodalan.
Persoalan lain yakni pemasasaran produk koperasi dan UKM juga salah satu faktor yang menyebabkan lambatnya perkembangan koperasi, UKM dan UMKM, lantas langkah apa yang ditempuh Pemrov dalam mempermudah pemasaran produknya, mohon penjelasan.