Koleksi Lima Istana Kepresidenan Dipamerkan di Galeri Nasional

JAKARTA — Koleksi dari lima Istana Kepresidenan dipamerkan di Galeri Nasional, yakni 45 karya lukisan, patung dan seni kriya dari 34 seniman Indonesia dan mancanegara.

Pameran yang digelar di Galeri Nasional sepanjang bulan Agustus tersebut berasal dari Istana Kepresidenan Jakarta, Istana Bogor, Istana Tampaksiring, Istana Yogyakara dan Istana Kepresidenan Cipanas.

“Pameran ini mencerminkan persahabatan antarbangsa dan diplomasi budaya Indonesia di masa lalu,” kata Amir Sidharta yang menjadi kurator pameran bertajuk “Indonesia Semangat Dunia” bersama dengan Watie Moerany, Jumat (3/8/2018).

Dalam mempersiapkan pameran itu, para kurator dan tim riset meneliti informasi latar belakang sejarah setiap karya yang dipamerkan dengan mencari berbagai materi arsip yang ada pada keluarga para perupa, di museum-museum, perpustakaan dan media massa di Indonesia dan di berbagai negara.

Di antara karya seni itu, patung Sang Penombak karya Roberto Juan Capurro diberikan oleh Presiden Argentina Dr Arturo Frondizi kepada Presiden Soekarno sekaligus mempererat hubungan kedua negara.

Sebelumnya, Presiden Sukarno berkunjung ke Argentina pada 1959 dan melihat patung Sang Penombak di Museum Seni La Boca dan menyatakan kekagumannya pada karya itu.

Mengetahui hal tersebut, Presiden Argentina Dr Arturo Frondizi menawarkan sebuah edisi patung itu sebagai kenangan atas kunjungan Soekarno. Presiden Sukarno pun menerima tawaran tersebut.

Selanjutnya, lukisan Berburu Banteng yang menjadi salah satu dari beberapa lukisan tentang perburuan karya Raden Saleh Syarif Bustaman.

Karya ini menjadi suatu contoh dari diplomasi budaya antara Indonesia dan Belanda karena lukisan Berburu Banteng II dibuat sebagai hadiah kenang-kenangan Raden Saleh kepada Raja Willem III sebelum sang pelukis pulang ke Jawa pada 1851.

Lihat juga...