Gempa Lombok, Ratusan Pasien di Bali Dirawat di Luar Ruangan
Editor: Makmun Hidayat
Selain itu, pihaknya juga akan membangun tenda darurat bantuan dari BPBD Provinsi Bali di lapangan belakang Ruang Angsoka. Adanya tenda darurat tersebut, diharapkan nantinyua bisa ditempati oleh pasien. Sehingga tim medis dan perawatan bisa lebih konsentrasi pada penanganan pasien.
“Sebenarnya pihak RSUP Sanglah sudah mengajukan tenda lebih kepada pihak BPBD. Namun tenda yang kami minta tidak ada, karena sedang diperbantukan ke Lombok. Tapi Mudah-mudahan, nanti kita dapat tambahan lagi karena pasien kami cukup banyak,” imbuhnya.

Saat ini, yang jadi masalah adalah kondisi psikologis pasien yang terganggu. Mereka belum siap untuk dikembalikan ke ruangan masing-masing.
“Kami juga menyadari hal itu. Untuk saat ini, perawatan tetap kita lakukan sesuai prosedur, pengobatan tetap dilanjutkan di selasar. Tim medis semua berjaga di sini. Dokter spesialis, residen, perawat, kami kerahkan semua. Bahkan rencana ada bantuan luar dari Stikes.
Saat gempa sebelumnya, pada tengah malam berlangsung dua operasi di ICU IGD RSUP Sanglah, yaitu operasi mata dan operasi trauma tubo abdomen. Namun operasi tetap dilangsungkan meski di luar ruangan, pasien sudah panik berhamburan.
“Sebagai dokter tetap harus mempertahankan pasiennya. Saat operasi itu tidak ada yang keluar. Operasi tetap berlangsung. Syukurnya berjalan lancar,” katanya.
Selain itu, untuk bayi-bayi yang masih mendapatkan perawatan khusus di ruang Cempaka untuk sementara masih dirawat di NICU.