Gelombang Tinggi, Jalan Aspal di Kolidetung, Rusak Berat
Editor: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Gelombang tinggi yang terjadi di pantai selatan laut Flores, sejak bulan Juli masih terus terjadi hingga saat ini. Menyebabkan terjangan ombak melewati pagar pembatas jalan dan menyebabkan aspal jalan terkelupas.
“Gelombang dengan tinggi 2 sampai 4 meter sudah terjadi sejak awal Juli 2018 dan hampir setiap hari sejak saat ini. Saat air pasang, terjangan gelombang melewati tanggul penahan jalan dan membuat jalan aspal menjadi rusak,” sebut Blasius Lincianus Nong, warga Desa Hepang Kecamatan Lela, Rabu (8/8/2018).
Dikatakan Blasius, tanggul penahan jalan yang berada di perbatasan antara Desa Hepang dan Kolidetung di Kecamatan Lela sepanjang sekitar 500 meter tanggul penahan jalannya terancam rubuh.
“Jalan aspal sudah terkelupas dan pihak kontraktor tidak bisa melakukan pengaspalan sebab terjangan ombak melewati tanggul dan membanjiri jalan raya. Jalan yang telah diaspal pun banyak yang rusak kembali,” tuturnya.

Selain itu, tambah Blasisus, tanggul penahan jalan pun terancam ambruk. Sebab selalu tergerus air laut dan tanah yang berada di sekitarnya. Juga sudah terkikis sehingga membuat kondisi tanggul akan semakin rapuh dan terancam rubuh.
Marselinus Yosef, warga Desa Hepang lainnya pun berkata, senada seraya meminta agar jalan tersebut lokasinya dipindahkan ke arah perbukitan sekitar 300 meter sebelah utara agar bisa terhindar dari terjangan air laut.
“Kalau kondisi jalan tersebut tetap berada di tempat semula maka saat musim kemarau dan gelombang tinggi jalan tersebut akan semakin rusak. Apalagi, kalau tanggul penahan jalan ambruk maka air laut akan menggenangi jalan tersebut,” terangnya.