Seniman TIM Rayakan Hari Anak Nasional Secara Swadaya

Editor: Makmun Hidayat

Sekarang anak-anak sekolah libur panjang sehingga tidak ada yang latihan, dan tidak ada yang siap pentas.

“Kita tahu pementasan tidak boleh stop, apapun yang terjadi tetap harus jalan, jadi ini benar-benar sifatnya keluarga besar kita keluar besar TIM,” ungkapnya.

Anto menyebut setiap warga negara mempunyai kewajiban untuk memperingati Hari Anak Nasional karena dengan melindungi anak semenjak dini akan melindungi kita di masa tua kelak.

“Pesan kita kalau kita main WA, saya memberikan pesan tentang peduli memperingati Hari Anak Nasional, yang tidak hanya dari pemerintah tapi dari komunitas kita, seperti kami sekarang disini berkumpul keluarga besar TIM bahwa melindungi anak semenjak dini akan melindungi kita di masa tua kelak,” ujarnya.

Yang paling terberat dari anak-anak sekarang adalah tanggung jawab secara kelompok, karena teknologi membuat anak-anak sekarang individual.

“Ini yang harus kita gali, terutama dalam peringatan Hari Anak Nasional di bulan Juli ini kenapa tidak meriah karena biasanya masyarakat kita hanya mengandalkan pemerintah dan tidak bisa mengandalkan anak-anak dituntut berkreasi di saat liburan sekolah,” paparnya.

356 hari keluarga besar TIM memberikan sesuatu pada anak, seperti yang dilakukan keluarga besar TIM pada peringatan Hari Anak Nasional dengan berbagai rangkaian acara diantaranya dongeng.

“Ada workshop dongeng, karena yang punya gedung ini adalah Raden Saleh jadi kita buat dongeng mengenai Raden Saleh dalam pementasan,” tegasnya.

Harapan Anto dengan memperingati Hari Anak Nasional ini, jangan putus untuk peduli dengan anak karena kalau berhenti dengan masalah anak maka akan putus semuanya.

Lihat juga...