Mengenal Tanaman Buah Rambai

Editor: Koko Triarko

CIBUBUR – Tanaman Rambai (Baccaurea Racemosar), sering pula disebut dengan buah menteng atau kepundung. Pohon bertajuk rimbun dengan tinggi antara 15-25 meter, sehingga sering menjadi penghias taman, karena bentuk tajuknya rimbun dan indah. Rumbai biasa tumbuh di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.
Tanaman Rambai tersebar mulai dari Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa, Kepulauan Sunda, Borneo (Sarawak, Brunei, Sabah, dan Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku.
Manajer Riset dan Pengembangan Taman Buah Mekarsari, Azis Natawijaya. -Foto: Tommy Abdullah
Manajer Riset dan Pengembangan Taman Buah Mekarsari, Azis Natawijaya, mengatakan, Rambai merupakan tanaman buah musiman. Musim bunganya berlangsung pada bulan Oktober hingga Desember, sedangkan musim buahnya terjadi antara bulan Januari hingga Maret.
Rumbai memiliki buah berbentuk bulat berdiameter 2-2,4 cm, dengan warna hijau kekuningan atau kemerahan. Kulit buah berwana hijau dan kekuningan saat masak.
“Rumbai memiliki dua jenis buah yang berbeda, yakni berdaging buah putih dan merah. Keduanya berasa asam dan manis,” katanya.
Menurutnya, Rambai biasa dimanfaatkan buahnya untuk dimakan langsung sebagai buah segar dengan rasa asam-manis. Namun, buah Rambai juga dapat diolah menjadi sirup, asinan, atau difermentasi menjadi minuman. Sedangkan kayunya yang keras dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan seperti kusen dan jendela.
“Rambai pohon yang buah dan kayunya bisa dimanfaatkan,” katanya.
Rambai bisa diperbanyak dengan cara semai biji dan cangkok. Untuk tanaman dari biji, mulai berbuah pada umur 7-8 tahun, sedangkan tanaman cangkok mulai berbuah umur 3-4 tahun.
Rambai dapat dijumpai di Taman Buah Mekarsari di area Kebun Buah Blok D, dekat area Rumah Pohon Leo dan Blok B Area Country Tour. Bagi yang ingin menanamnya di rumah, dapat membeli bibitnya di Garden Center.
Lihat juga...