Mahasiswa UB Unjuk Inovasi di Ajang PKM
Editor: Satmoko Budi Santoso
Lebih lanjut, Yusuf menyebutkan, expo produk PKM adalah ajang promosi bagi mahasiswa untuk menunjukkan bahwa mereka sudah bisa menghasilkan inovasi yang bagus.
“Sekiranya ada masyarakat atau UMKM yang tertarik dengan produk kami, bisa mempromosikan produk mahasiswa. Kami juga sudah bekerjasama dengan Badan Usaha Akademik (BUA) untuk memberikan pendampingan kepada mahasiswa yang memiliki inovasi bagus untuk ditindaklanjuti. Sehingga mereka nanti setelah lulus tidak mencari pekerjaan tapi bisa menghasilkan lapangan pekerjaan,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai wakil dekan tiga Fakultas Teknologi Pertanian.
Sementara itu, Rektor UB, Nuhfil Hanani mengatakan, dengan banyaknya produk inovasi yang telah dihasilkan mahasiswa UB, ia berharap UB bisa kembali merebut juara ke empat kali berturut-turut di ajang Pimnas.
“Kami ingin kembali menjuarai Pimnas untuk keempat kali secara berturut turut. Untuk itu saya berharap agar para dekan bisa mengawal mahasiswa sampai menjadi juara Pimnas. Hal ini sangat penting, karena juga menjadi ukuran keberhasilan UB,” pintanya, “Semoga jika prestasi di nasional telah dicapai, bisa dibawa untuk juara ke tingkat internasional.”
Sementara itu, salah satu tim peserta expo, Moon City, melalui anggotanya Bayu, menyebutkan, Moon City merupakan PKM di bidang pengabdian masyarakat di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
“Tim kami menerapkan konsep zero waste dalam mengolah buah jeruk low grad untuk dijadikan berbagai aneka produk, seperti masker kulit, sabun cuci piring, sari jeruk dan pupuk organik,” terangnya.
Disebutkan Bayu, untuk menjadikan sari jeruk, timnya menggunakan Pulse Electric Field (PEF) guna sterilisasi. Kemudian bagian kulit jeruknya sendiri digunakam sebagai bahan untuk sabun cuci piring dan masker dari minyak atsiri. Sedangkan sisa bahan yang tidak terpakai seperti biji atau ampas dimanfaatkan sebagai pupuk organik.