Kreasi Bambu Indonesia Tembus Pasar Asia-Eropa

Ilustrasi - Angklung/Dok. CDN

CIMAHI — Kreasi bambu dari Indonesian Bamboo Community yang mengolah bambu menjadi berbagai alat musik seperti gitar, bass, drum, angklung, biola hingga jam tangan berhasil menembus pasar Asia dan Eropa.

“Saat ini alat musik produksi kami juga dipasarkan ke luar negeri dijual ke luar negeri karena banyak permintaan seperti, Malaysia, Filipina, China, Jepang, dan Taiwan. Sedangkan untuk Eropa Belanda, Rumania, dan Belgia,” kata Ketua Indonesia Bamboo Community Adang Muhidin, di Kota Cimahi, Jawa Barat, Kamis (5/7/2018).

Ia mengatakan untuk harga biola bambu dijual mulai dari dari Rp2 juta, gitar Rp9 juta, drum Rp10 hingga 20 juta, sedangkan untuk jam tangan awis atau terbuat dari bambu Rp700 ribu.

Adang mengatakan alasan Indonesia Bamboo Community menggunakan bambu sebagai bahan utama untuk memproduksi karya-karya mereka karena terkait dengan nilai sejarah bangsa ini.

“Bambu adalah alat yang digunakan para pejuang untuk melawan penjajah. Maka, bambu menjadi identik dengan Indonesia. Kami berharap masyarakat bisa lebih terinovasi dan menggemari bambu,” kata diam Dia mengatakan seluruh jenis bambu apapun bisa dibuat menjadi produk apapun asalkan kita mempunyai inovasi, kreativitas serta mengerti teknologi.

“Dengan bambu kita bisa berkarya” kata Adang dibengkelnya yang terletak di Jalan Melong Asih Nomor 23, di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Ia menuturkan Indonesia Bamboo Community berdiri pada tanggal 30 April 2011 yang bermula dari kegelisahannya terhadap bambu.

“Kita tahu bahwa bambu itu tidak ada nilai tetapi kami memberikan gerakan dan inovasi bahwa bambu itu bisa dibuat hal yang berbeda menarik dan bermanfaat dari akar daun bahkan sampai batangnya,” katanya.

Lihat juga...