CIBUBUR – Buah kepel menjadi salah satu identitas Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mempunyai nama latin Stelechocarpus Burahol, buah kepel juga memiliki nama lain di beberapa daerah. Seperti Kecindul, Cindul, Simpol, Burahol dan Turalak.
Buah kepel dipercaya memiliki berbagai khasiat untuk kecantikan. Maka sejak dulu buahnya digemari putri keraton di Yogyakarta, karena dipercaya dapat menghilangkan bau badan dan membuat air seni tidak berbau tajam.
Pohon kepel tersebar di kawasan Asia Tenggara mulai dari Indonesia, Malaysia hingga Kepulauan Solomon bahkan Australia.

Buah kepel tumbuh memenuhi batang pohonnya. Bentuk buahnya bulat lonjong dengan bagian pangkal agak meruncing. Warna buah coklat keabu-abuan mirip buah sawo.
“Kepel memiliki biji yang cukup besar, ditutupi dengan daging buah berwarna kuning hingga coklat dan memiliki rasa manis,” kata Floribertus Rahardi, Advisor Bidang Edukasi, Taman Buah Mekarsari, belum lama ini.
Selain sebagai kecantikan, daging buah kepel dipercaya mempunyai khasiat memperlancar air kencing, mencegah inflamasi ginjal dan juga dipercaya sebagai salah satu sarana kontrasepsi wanita (KB).
Setelah buah, kayu pohonnya dapat digunakan sebagai bahan industri atau bahan perabot rumah tangga serta bahan bangunan yang tahan lebih dari 50 tahun.
“Daun kepel juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat dan mampu menurunkan kadar kolesterol,” pungkasnya.
