Inflasi Juni 2018 di Balikpapan Terdorong Harga Bahan Makan

Editor: Mahadeva WS

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani – foto Ferry Cahyanti

BALIKPAPAN – Naiknya harga makanan pada Ramadan berdampak pada inflasi Juni Kota Balikpapan yang mencapai tercatat 1,30 persen. Nilainya lebih tinggai dibandingkan kondisi di bulan sebelumnya yang hanya 0,35 persen.

Tingginya inflasi pada Juni tersebut didorong oleh kelompok Volatile Foods yang memberikan andil sebesar 0,60 persen. Sementara untuk administered price memberi andil sebesar 0,50 persen, yang paling berpengaruh adalah kenaikan tarif angkutan udara.

“Meski Juni mengalami kenaikan yang tinggi dari bulan sebelumnya, tetapi inflasi bulan ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi Juni 2018 selama tiga tahun terakhir yang mencapai 1,45 persen (mtm),” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Suharman Tabrani, Senin (2/7/2018).

Peningkatan inflasi Juni didorong oleh faktor situasional Ramadan dan Lebaran sebagaimana dengan pola historisnya. Ketiga kelompok disagregasi inflasi tercatat meningkat dibandingkan periode lalu. Kelompok lainnya yang memberikan andil adalah kelompok inti dengan andil sebesar 0,19 persen (mtm). Diantaranya adalah, nasi dengan lauk sebesar 0,05 persen, kue kering 0,04 persen dan air kemasan 0,01 persen.

“Andil yang diberikan pada tarif angkutan udara sebesar 0,50 persen (mtm) yang didorong oleh peningkatan permintaan pada arus mudik lebaran tahun 2018,” ucap Suharman.

Suharman mengatakan, terdapat beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberi tekanan inflasi. Diantaranya kenaikan harga bahan bakar minyak non penugasan, potensi ketidaklancaran distribusi dan produksi karena dampak risiko cuaca buruk. Serta kenaikan biaya sekolah menjelang tahun ajaran baru.

Lihat juga...