Film DMDKM, Ceritanya Sangat Kuat

Editor: Satmoko Budi Santoso

Yurike Prastika (Foto Akhmad Sekhu)

JAKARTA – Yurike Prastika termasuk artis senior yang masih tetap eksis sampai sekarang dengan banyak pengalaman dalam dunia hiburan.

Ia menyadari sekarang sudah tidak muda lagi, tapi tetap semangat turut meramaikan dunia perfilman. Ia kini membintangi film Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi (DMDKM), yang berbeda dengan film-film yang ada sebelumnya dan diharapkan apat memberi warna baru dalam khasanah perkembangan film Indonesia.

“Dalam film ini saya berperan sebagai ibu-ibu kampung yang sayang suaminya, tapi demen ngerumpi dan cerewet sekali,“ kata Yurike Prastika kepada Cendana News dalam acara selametan film Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi di Resto Ocha & Bella, Hotel Morrisey, Jl, Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (13/7/2018).

Perempuan kelahiran Bandung, 25 Juni 1968, itu membeberkan sampai bisa main dalam film DMDKM karena sudah dipilih dirinya yang memerankannya.

“Kebetulan mereka mencari orang China, saya kan memang keturunan China peranakan jadi perannya jatuh pada saya,“ beber artis yang dikenal setelah beradegan panas lewat film Pembalasan Ratu Pantai Selatan, dan karena itu ia pernah dijuluki bom seks Indonesia.

Kalau film komedi bagi Yurike, ia merasa biasa-biasa saja karena dirinya memang sudah biasa main film komedi.

“Saya tidak melucu karena ceritanya sudah sangat kuat dan memang sudah lucu,” ungkap peraih Piala Vidia FSI 1997 untuk Pemeran Pembantu Wanita Terbaik.

Obsesi Yurike ingin mendapatkan peran psiko yang punya dua kepribadian seperti siang baik, tapi kalau malam jahat.

“Hanya saja saya sekarang sudah tidak muda lagi jadi peran saya sekarang lebih sering berperan sebagai orangtua, karena tentu saya sekarang sudah tidak mungkin dapat pemeran utamanya, pasti artis-artis muda yang jadi pemeran utama sebagai jualannnya,“ papar artis yang dikenal masyarakat lewat perannya sebagai Ceu Kokom.

Lihat juga...