Azhar Horo: Perkembangan Kebudayaan Berawal dari Imajinasi

Editor: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Azhar Horo, seorang pelukis yang gelisah dengan terus-menerus melakukan eksperimen.

Dalam pameran tunggal terbarunya bertajuk ‘From My Eyes’ merupakan hasil eksperimen selama setahun tentang piksel, yang sebenarnya lanjutan dari pameran tunggalnya tentang ledakan-ledakan.

Azhar mengaku konsep pameran yang digelar 4-22 Juli 2018 di Gedung B Galeri Nasional Indonesia dengan kurator pameran Frigidanto Agung ini sebenarnya tidak menawarkan hal yang baru, tapi ia menawarkan sebuah imajinasi. Karena bagi dirinya, perkembangan kebudayaan maupun kemajuan teknologi berawal dari imajinasi

“Konsep pameran tunggal saya ini bertajuk ‘From My Eyes’ tentang piksel, yang sebenarnya lanjutan dari pameran tunggal saya yang terdahulu ‘Explosive Contemporary’ tentang ledakan-ledakan,“ kata pelukis Azhar Horo kepada Cendana News di pameran tunggal ‘From My Eyes’ karya Azhar Horo di Gedung B Galeri Nasional Indonesia, Jl. Medan Merdeka Timur No. 14 , Jakarta Pusat, Minggu (8/7/2018).

Pelukis kelahiran Boyolali, 27 Februari 1976 itu membeberkan dirinya sudah melakukan eksperimen piksel selama setahun lebih.

“Saya menemukan ide tentang piksel yang pertama itu berbentuk bulat-bulat, kemudian saya tertarik dengan piksel yang berbentuk kotak-kotak dalam media digital photoshop namanya mozaik piksel,“ beber peraih penghargaan The Best Top Ten of Indonesian Art Awards dari Phillip Moorris Inc dan The Best Top five of The Winsor Newton World Wide Millenium Painting Competition.

Piksel dalam dunia digital media massa sudah akrab dengan masyarakat, mempunyai fungsi sebagai blur.

“Kita lihat di TV atau koran tentang wajah koruptor yang diblur dengan mozaik piksel,“ ungkapnya.

Lihat juga...