Produk UKM Balikpapan Mulai Banyak Dipasarkan Retail Modern

Editor: Koko Triarko

BALIKPAPAN – Ritail modern harus mempromosikan dan menjual produk-produk yang dihasilkan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Balikpapan. Hal ini sesuai dengan rekomendasi Pemerintah Kota Balikpapan, saat melakukan pengurusan izin pendirian ritail modern di kota bertajuk Madinatul Iman.
Saat ini, sudah banyak produk-produk UKM yang masuk ke ritail modern, baik besar maupun kecil. Produk-produk UKM yang masuk itu rata-rata berupa makanan dan minuman khas kota.
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan, Doortje Marpaung. –Foto: Ferry Cahyanti
“Cukup banyak, ya saat ini yang masuk, karena salah satu rekomendasi kita jadi harus memberdayakan produk UKM. Awalnya agak sulit, tapi kini dari sisi pembayaran sudah lancar dua minggu sekali mulai dilakukan,” papar Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Doortje Marpaung, Selasa (26/6/2018).
Doortje menjelaskan, produk UKM yang masuk ke ritail juga harus memiliki kualitas, harga yang kompetitif dan kuantitas yang siap, sehingga ketika permintaan meningkat, UKM sudah siap.
Karena itu, pihaknya menyarankan kepada UKM, agar sebelum memasuki ritail modern, harus melihat pasar dengan mengetahui pengunjung yang datang, sehingga sasaran yang dituju tercapai.
“Hanya, memang cari pasar-pasar yang pengunjung banyak. Tidak hanya koperasi UKM Semayang yang masuk, tapi juga lainnya ada dan space-nya tetap disediakan,” imbuh Doortje.
Terpisah, Wakil Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, mengatakan setelah melihat langsung ritail modern telah membuktikan komitmennya untuk membantu pemasaran produk UKM lokal.
“Dalam rekomendasi pengurusan izin itu memang tidak ada sanksi administrasi, tapi kita awasi terus dan terus disampaikan, agar menjual produk lokal ketika ritail modern hendak mengurus perizinan,” tegasnya.
Rahmad juga mengingatkan kepada pelaku UKM, agar benar-benar siap bersaing.
“Kita sudah semangat memajukan produk UKM lokal, tapi malah tidak punya stok untuk dipasarkan dan malah jadi masalah,” tutup Rahmad Mas’ud.
Lihat juga...