Pertanian Konservasi, Lahan Kering Jadi Produktif

Ilustrasi - Dokumentasi CDN

Menurut National Project Management FAO, Dr Ujang Suparman, sistem pertanian konservasi lebih selaras dengan perubahan iklim sehingga hasil meningkat dan kesuburan lahan juga dapat diperbaiki.

“Dengan sistem ini produksi jagung meningkat pada musim terdampak kekeringan,” katanya.

Prinsip pertanian konservasi meliputi olah tanah minimum dan pengelolaan bahan organik.

Misalnya dengan penutupan permukaan tanah dengan mulsa organik atau sisa tanaman serta rotasi atau tumpangsari tanaman utama dengan tanaman leguminoseae atau kacang-kacangan.

Menurut Direktur Institut Agroekologi Indonesia (INAgri), Syahroni, SP, langkah pemerintah Indonesia mengembangkan pertanian di lahan kering mirip dengan negara-negara di Timur Tengah yang menghijaukan lahan gurun.

“Secara prinsip tanah di daerah kering umumnya tergolong tanah muda yang belum melapuk sehingga cadangan hara tinggi walau belum dapat diserap tanaman,” kata Syahroni.

Lahan kering iklim kering juga relatif memiliki pH netral sehingga unsur hara mudah tersedia bila dipasok dari luar.

“Kesulitannya hanya air, tapi dengan kemajuan teknologi di masa depan maka air bukan masalah,” kata Syahroni.

Dengan kehadiran air, maka cadangan hara dalam tanah dapat larut sehingga tersedia bagi tanaman. (Ant)

Lihat juga...