Pengelola Wisata Pulau Diminta Terapkan SOP Keamanan

Editor: Mahadeva WS

PADANG – Peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba Sumatera Utara dan terkepungnya wisatawan di Pulau Angso Duo, Kota Pariaman, Sumatera Barat, akibat tingginya gelombang laut menarik perhatian banyak pihak.

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit/Foto: M. Noli Hendra

Kejadian tersebut mendorong banyak pihak melakukan evaluasi pengamanan angkutan kapal. Dua peristiwa itu dapat menjadi pembelajaran agar tidak terjadi lagi, karena dapat merugikan pengunjung.  “Dari peristiwa itu, memberikan rasa aman kepada pengunjung di lokasi pulau perlu dievaluasi. Bagaimana dengan layanan wisata di Sumatera Barat. Saya ada rencana untuk melakukan evaluasi kedepannya,” kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Selasa (26/6/2018).

Nasrul berencana, melakukan sosialisasi secara langsung kepada pengelola wisata laut ataupun wisata pantai mengenai Standard Operating Procedure (SOP) keamanan. Berbagai sarana dan prasarana keamanan seperti baju pelampung, radio, dan informasi tentang penyelamatan apabila terjadi kemungkinan hal yang buruk, layaknya seperti naik pesawat akan disampaikan ulang.

Di Sumatera Barat cukup banyak wisata ke pulau-pulau yang mempergunakan transportasi perahu. Diantaranya wisata ke Pulau Pasumpahan, ke Pulau Mandeh, Pantai Cerocok dan Pulau Angso Duo. Dengan kondisi demikian, perlu untuk memberikan peringatan kepada pengelola wisata laut ataupun wisata pulau, untuk benar-benar melaksanakan safety dalam berwisata di laut.

“Sejauh ini persoalan pariwisata laut baru terjadi di Pulau Angso Duo pada lebaran kemarin ini. Dimana ada sejumlah penumpang yang terkepung di pulau, karena ombak besar. Maka dari itu, perlu diantisipasi kedepannya,” tegasnya.

Lihat juga...