Kebakaran Hutan dan Ilalang Masih Kerap Terjadi di Sikka

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

MAUMERE — Kebakaran hutan dan padang ilalang di kabupaten Sikka saat musim kemarau masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan masyarakat. Hampir setiap tahunnya, penyebab polusi udara selalu terjadi di daerah tersebut.

Padahal, pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Sikka selalu melakukan sosialisasi dan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan.

“Kebiasaan ini selalu terjadi terus bahkan di area Magepanda saja kami selalu mengganti tanaman pohon yang ikut terbakar akibat kebakaran padang ilalang,” sebut Ir. Yunida Pollo, kepala dinas Lingkungan Hidup, Rabu (27/6/2018).

Yunida menjelaskan, saat ini pembakaran yang dilakukan oleh masyarakat pemilik lahan kebun di sekitar kawasan hutan lindung dan kawasan hutan sudah mulai berkurang. Namun untuk padang ilalang yang persis berada di samping jalan negara sering terjadi kebakaran saat musim kemarau.

“Kebakaran sering diakibatkan oleh pengendara yang membuang puntung rokok di semak belukar serta terkadang juga dilakukan oleh orang-orang yang iseng,” ungkapnya.

Kepala dinas Lingkungan Hidup kabupaten Sikka Ir. Yunida Pollo. Foto : Ebed de Rosary

Sementara itu, Kapolres Sikka, AKBP Rickson PM Situmorang, SIK menyebutkan, petugas kepolisian terpaksa turun tangan memadamkan api yang membakar padang ilalang di bukit Pong desa Mahekelan pada Minggu (24/6/2018) pukul 20.40 WITA akibat tidak adanya petugas khusus yang menanganinya.

“Informasi awal tentang kebakaran di bukit Pong, desa persiapan Mahe Kelan diperoleh Kanit Intelkam Polsek Waigete Bripka Deniselsius Ano dari tokoh masyarakat desa persiapan Mahe Kelan Damianus Dagang yang menyampaikan bahwa, lokasi kebakaran padang rumput tersebut terjadi di bukit Pong,” tuturnya.

Lihat juga...