Warga Lamtim Nikmati Manfaat Konservasi Hutan Bakau

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

LAMPUNG — Ekosistem hutan kawasan pantai pesisir timur Lampung dengan dominasi tanaman mangrove terus dikembangkan oleh Koperasi Konsumen Nelayan Rukun Sidomakmur sebagai objek wisata alam.

Sudarwanto, ketua koperasi Konsumen nelayan Rukun Sidomakmur desa Sriminosari kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur menyebut saat ini luas hutan mangrove yang dikelola di pesisir timur Lampung mencapai 187 hektare.

“Pengelolaan kawasan hutan tersebut telah mendapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia untuk pemberdayaan masyarakat di sektor wisata,” sebutnya kepada Cendana News, baru-baru ini.

Sudarwanto menyebut ide memanfaatkan kawasan hutan mangrove sebagai destinasi wisata merupakan bagian dari unit usaha koperasi. Penanaman berbagai jenis mangrove didominasi jenis Api api (Avicennia) yang tumbuh secara liar, Bakau (Rhizopora sp) yang sengaja ditanam oleh masyarakat.

“Berbagai jenis tanaman mangrove tersebut terus dirawat sekaligus membuat trek jembatan dari bambu sepanjang 2.000 meter dari akses masuk menuju ke pantai pesisir timur Lampung,” tambahnya.

Sudarwanto menambahkan, di tepi pantai berpasir juga terdapat sejumlah tanaman vegetasi laut penahan abrasi. Jenis tanaman yang tumbuh secara alami di antaranya Pandan laut (Pandanus odorifer), Cemara Udang (Casuarina equisetifolia), Waru laut (Hibiscus tiliaceus), Lamtoro (Leucaena leueocephala), Sengon laut (Paraserianthes falcataria), Ketapang (Terminalia cattapa) serta sejumlah tanaman vegetasi hutan pesisir pantai.

“Sebagian tanaman yang tumbuh di pesisir pantai merupakan vegetasi hutan yang alami namun tetap kita jaga keasliannya. Kita terus galakkan konservasi sekaligus pemberdayaan masyarakat,” terang Sudarwanto.

Lihat juga...