Kapolres Bogor : Narkoba Berkedok Terapi Lebih Berbahaya
Editor: Mahadeva WS
BOGOR – Kapolres Bogor AKBP Andy Moch Dicky Pastika memastikan, narkoba berkedok produk herbal yang dijual tersangka FWW (29) memiliki kandungan sangat berbahaya.
Campuran yang diklaim sebagai racikan herbal tersebut memiliki kadar lebih tajam dari ganja. “Tembakau sintetis atau tembakau gorilla yang menjadi bahan racikan herbal memiliki kadar lebih tajam dari ganja,” tuturnya, Senin (4/6/2018).
Menurutnya, efek herbalnya dapat menghipnotis pasien lalu mengsugesti pasien dapat menyembuhkan segala macam penyakit psikoterapi. “Padahal pasien dalam keadaan fly setelah mengkonsumsi produk herbal tersangka. Sehingga seperti merasakan sembuh, padahal tidak,” pungkasnya.
Sebelumnya, jajaran Satnarkoba Polres Bogor menangkap seorang penjual narkoba berkedok terapi penyakit psikoterapi seperti kecanduan rokok. Pengobatan dilakukan dengan memberikan ramuan campuran berbagai macam barang dengan ganja dan tembakau gorila. (Baca: https://www.cendananews.com/2018/06/polres-bogor-tangkap-penjual-narkoba-berkedok-herbal.html).
Kapolres menjelaskan, produk herbal racikan pelaku dijadikan produk berupa teh celup. Sehingga membuat pasien tidak curiga. Dari penangkapan yang dilakukan Satuan Narkoba Polres Bogor, diamankan barang bukti berupa, satu toples bening berisi ganja, satu buah tabung kaca berisi ganja, empat linting rokok herbal berisi ganja dan tembakau sintetis.
Kemudian dua bungkus plastik bening berisi narkotika jenis tembakau merk Arjuna, satu bungkus plastik klip warna hitam bertuliskan Arjuna berisi tembakau sintetis dan alat hisap berupa Bong sisha kecil.